Rabu, 24 Juli 2024

POLA-POLA HEREDITAS

  


A.        Pola-Pola Hereditas

Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya melalui gen disebut hereditas. Mekanisme hereditas ini mengikuti aturan-aturan tertentu yang disebut pola-pola hereditas. Seorang sarjana Amerika bernama Walter Stanborough Sutton berhasil menjelaskan bahwa pola- pola hereditas terjadi karena hal-hal berikut

Gen merupakan karakteristik yang diturunkan. Oleh karena itu, meskipun terjadi mitosis dan meiosis, bentuk dan identitas setiap gen di dalam kromosom adalah tetap.

aat terjadi meiosis, kedua perangkat kromosom yang berasal dari kedua induk akan memisah secara bebas. Kromosom tersebut kemudian mengelompok dengan kromosom lain yang bukan homolognya.

3. Jumlah kromosom yang terkandung dalam ovum dan sperma adalah sama (bersifat haploid), yaitu setengah dari jumlah kromosom sel tubuh induknya.

4. Individu hasil pembuahan antara ovum dan sperma bersifat diploid, yaitu mengandung dua perangkat kromosom.

B.        Jenis-Jenis Penyimpangan Hukum Mendel

Hukum Mendel I dan II telah merumuskan perbandingan fenotipe keturunan F2. Perbandingan tersebut juga sudah berlaku umum. Misalnya pada persilangan monohibrid, perbandingan fenotipe F2 adalah 3 : 1. Sementara itu pada persilangan dihibrid, perbandingannya adalah 9 : 3 : 3 : 1. Namun, dalam kenyataannya banyak ditemukan hasil persilangan yang tidak sesuai dengan angka-angka perbandingan tersebut. Ada penyimpangan yang masih mengacu pada perbandingan angka Mendel, tetapi ada juga yangbenar-benarberbeda. Penyimpanganyangmasihmengacupadaperbandinganangka Mendel ini disebut penyimpangan semu hukum Mendel. Sebagai contoh, perbandingan 9 : 3 : 4 diperoleh dari 9 : 3 : (3 + 1) atau 12 : 3 : 1 diperoleh dari (9 + 3) : 3 : 1.

 

Penyimpangan semu hukum Mendel terjadi karena interaksi antar-alel dan antargenetik. Penyimpangan semu karena interaksi antar-alel, di antaranya adalah sebagai berikut.

1.          Kodominan adalah dua alel dari dari suatu gen yang ketika diekspresikan bersamaan (heterozigot) akan menghasilkan fenotipe yang berbeda. Alel-alel kodominan tidak memiliki hubungan dominan atau resesif.

2.          Dominansi tidak sempurna adalah alel dominan yang tidak dapat menutup alel resesif secara sempurna. Akibatnya, pada individu heterozigotik muncul fenotipe campuran.

3.          Alel ganda adalah gen yang memiliki lebih dari dua alel.

4.          Alel letal adalah alel yang dalam keadaan homozigot dapat menyebabkan kematian pada individu yang memilikinya. Ada tiga tipe alel letal, yaitu alel letal dominan, alel letal resesif, dan alel subletal.

Sementara itu, yang termasuk penyimpangan semu karena interaksi antargenetik adalah sebagai berikut.

1.           Atavisme adalah interaksi beberapa gen yang menghasilkan fenotipe baru.

2.           Epistasis-hipostasis adalah interaksi yang terjadi apabila suatu gen menutupi (mengalahkan) gen lain yang bukan alelnya. Gen yang menutupi karakter disebut epistasis, sedangkan gen yang tertutup karakternya disebut hipostasis.

3.           Kriptomeri adalah sifat gen dominan yang tersembunyi jika berdiri sendiri. Namun,


akan tampak pengaruhnya jika bertemu dengan gen dominan lain yang bukan alelnya.

4.           Polimeri adalah interaksi dua gen atau lebih yang memengaruhi dan menguatkan sifat yang sama dari suatu organisme (bersifat kumulatif).

5.           Gen komplementer adalah interaksi antara gen-gen dominan yang saling melengkapi dalam mengekspresikan suatu sifat. Jika salah satu dari gen-gen dominan tidak hadir, pengaruh gen-gen tersebut tidak akan tampak.

6.           Gen dominan rangkap adalah dua gen dominan yang memengaruhi bagian tubuh yang sama. Jika berada bersama-sama, fenotipe yang muncul merupakan gabungan kedua sifat gen dominan tersebut. Gen dominan rangkap disebut juga epistasis gen dominan rangkap.

Penyimpangan yang benar-benar berbeda dengan angka Mendel antara lain sebagai berikut.

1.           Tautan/pautan adalah peristiwa yang terjadi ketika dua gen atau lebih pada kromosom yang sama tidak dapat memisah secara bebas saat pembelahan meiosis.

2.           Pindah silang adalah peristiwa bertukarnya gen-gen suatu kromosom dengan gen- gen pada kromosom lain, baik kromosom homolog atau kromosom nonhomolog.

3.           Gagal berpisah (nondisjunction) adalah peristiwa yang terjadi ketika sebuah kromosom atau lebih gagalmemisahkan diri dari pasangannya saat meiosis I maupun meiosis II.

 

C.        Penyimpangan Semu karena Interaksi antar-alel

1.        Kodominan

Kodominan merupakan dua alel dari suatu gen yang ketika diekspresikan bersamaan (heterozigot) akan menghasilkan fenotipe yang berbeda. Alel-alel kodominan tidak memiliki hubungan dominan atau resesif. Alel-alel ini dituliskan dengan huruf besar ditambah huruf-huruf lain di atasnya. Contoh: alel-alel yang mengatur golongan darah sistem MN dan warna bulu pada sapi. Berikut ini adalah contoh persilangan pada peristiwa kodominan.

Text Box: Disilangkan sapi Shorthorn jantan rambut merah dengan sapi betina rambut putih. Warna merah dipengaruhi oleh gen CR dan putih dipengaruhi oleh gen CW. Kedua gen tersebut bersifat kodominan. Seluruh F1 adalah sapi berambut roan. Jika F1 disilangkan dengan sesamanya, bagaimanakah perbandingan genotipe dan fenotipe pada F2- nya?


Untuk mengetahui jawabannya, perhatikan diagram persilangan berikut ini.


 

2.        Dominansi Tidak Sempurna

Dominansi tidak sempurna merupakan  alel  dominan  yang  tidak  dapat  menutup alel resesif secara sempurna. Akibatnya, pada individu heterozigotik muncul fenotipe campuran. Contoh: jika bunga Mirabilis jalapa merah disilangkan dengan bunga yang putih, akan muncul bunga merah muda. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh persilangan dominansi tidak sempurna berikut.

Text Box: Bunga Mirabilis jalapa merah disilangkan dengan bunga Mirabilis jalapa putih. Sifat merah ditentukan oleh gen M dan putih oleh gen m. Sifat gen M dominan tidak sempurna terhadap gen m, sehingga seluruh keturunan F1 berwarna merah muda. Jika F1 disilangkan dengan sesamanya, bagaimanakah perbandingan fenotipe F2?


 

Untuk menentukan perbandingan fenotipe F2-nya, perhatikan diagram persilangan berikut ini.


 

 

Contoh Soal 1

Bunga mawar merah yang bersifat dominan disilangkan dengan bunga mawar putih. Apabila keturunan pertamanya yang berwarna merah muda disilangkan dengan sesamanya, persentase keturunan keduanya yang memiliki fenotipe merah adalah .…

A.      10%

B.      25%

C.     50%

D.      75%

E.      100%

Jawaban: B


Penjelasan:

Perhatikan  diagram  persilangan berikut.

 

 

P1      :

 

 

G1     :

MM

merah M

×

mm

putih m

F1      :                                   Mm

 

merah muda

 

P2      :

Mm                         ×

Mm

 

merah muda

merah muda

G2     :

M

M

 

 

m

 

m

 

F2      :

 

1 MM    = merah

 

 

2 Mm     = merah muda

 

 

1 mm    = putih

 

 

Dari persilangan tersebut, diperoleh 4 genotipe dengan genotipe MM jumlahnya 1.


Dengan demikian, persentase jumlah keturunan yang berfenotipe merah =   1

4


× 100%


= 25%.

 

 

Berdasarkancontohtersebutdapatdisimpulkanbahawapadapersilangandominansi tidak sempurna, jika F1 disilangkan dengan sesamanya, akan diperoleh perbandingan genotipe MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1 dan perbandingan fenotipe merah : merah muda : putih

= 1 : 2 : 1.

 

3.        Alel Ganda

Alel ganda merupakan gen yang memiliki lebih dari dua alel. Contohnya golongan darah sistem ABO, warna bulu kelinci, dan warna mata pada lalat Drosophila. Berikut ini adalah contoh persilangan pada alel ganda.


 Text Box: Seorang wanita bergolongan darah A heterozigotik menikah dengan pria bergolongan darah B heterozigotik. Jika penentu golongan darah A dan B berturut-turut adalah gen  IA dan IB, bagaimanakah kemungkinan golongan darah anak-anak    mereka?

 

Untuk mengetahui jawabannya, perhatikan diagram persilangan berikut.


 

Jadi, kemungkinan golongan darah anak-anak mereka adalah A, B, AB, O dengan perbandingan 1 : 1 : 1 : 1.

 

4.        Alel Letal

Alel letal merupakan alel yang dalam keadaan homozigot dapat menyebabkan kematian pada individu yang memilikinya. Ada tiga macam alel letal, yaitu alel letal dominan, alel letal resesif, dan alel subletal.

a.           Alel letal dominan merupakan sepasang gen dominan yang dapat menyebabkan kematian jika berada dalam keadaan homozigot. Individu yang memiliki genotipe homozigot ini akan meninggal sebelum lahir. Sementara itu, jika dalam keadaan heterozigot, individu akan mengalami subletal. Contoh: ayam creeper, penyakit Huntington, tikus kuning, dan brakhidaktili.

b.           Alel letal resesif merupakan sepasang gen resesif yang dapat menyebabkan kematian jika berada dalam keadaan homozigot. Berbeda dengan alel letal dominan, individu yang mengalami kematian sebelum lahir hanya yang bergenotipe


homozigot resesif. Sementara itu, individu yang bergenotipe homozigot dominan dan heterozigot merupakan individu yang normal. Contoh: sapi bulldog dan albino pada tanaman.

c.           Alel subletal merupakan sepasang gen dominan atau resesif yang dalam keadaan homozigot dapat menyebabkan kematian pada usia anak-anak hingga dewasa. Contoh: thalasemia untuk subletal dominan dan hemofilia untuk subletal resesif.

 


 

 

Berikut ini adalah contoh persilangan pada alel letal.

Text Box: Pada tanaman jagung, gen A menyebabkan pembentukan klorofil. Sementara itu, alelnya gen a menghalangi pembentukan klorofil sehingga bersifat letal dalam keadaan homozigot. Jika tanaman jagung bergenotipe Aa disilangkan dengan sesamanya, berapa persen keturunan yang hidup?


 

Untuk mengetahui jawabannya, perhatikan diagram persilangan berikut.



Contoh Soal 2

Kelinci himalayan (whw) disilangkan dengan kelinci kelabu kehitaman (Ww). Kemungkinan perbandingan antara keturunan kelabu kehitaman : himalayan : albino adalah   ....

A.      1 : 1 : 1

B.      1 : 2 : 1

C.      2 : 1 : 1

D.      3 : 2 : 3

E.       4 : 1 : 3

Jawaban: C

Penjelasan:

Perhatikan  diagram  persilangan berikut.

 

 

P        :         whw                       ×                  Ww

himalayan                                kelabu kehitaman G     :               wh                 W

w                                                w

F        :         Wwh = kelabu kehitaman

= 2

Ww  = kelabu kehitaman

whw = himalayan                         = 1

ww   = albino                                 = 1

Jadi, perbandingan antara keturunan kelabu kehitaman : himalayan : albino = 2 : 1 :   1.

 

5.        Atavisme

Atavisme merupakan interaksi beberapa gen yang menghasilkan fenotipe baru. Contoh peristiwa atavisme adalah adanya beberapa tipe jengger atau pial pada ayam. Ada empat tipe pial, yaitu rose (mawar), pea (biji), walnut (sumpel), dan single (bilah).

a.           Rose adalah fenotipe yang muncul karena interaksi gen R dan   pp.

b.           Pea adalah fenotipe yang muncul karena interaksi gen rr dan   P.

c.           Walnut adalah fenotipe yang muncul karena interaksi gen R dan P.

d.           Single adalah fenotipe yang muncul karena interaksi gen rr dan   pp.


 

Berikut ini adalah contoh persilangan pada atavisme.

Text Box: Ayam jantan berpial rose homozigotik disilangkan dengan ayam betina berpial pea homozigotik. Seluruh F1 ternyata ayam berpial walnut. Jika F1 disilangkan dengan sesamanya, bagaimanakah perbandingan fenotipe F2-nya?


 

P1       :

RRpp

rose

×

rrPP pea

G1       :

Rp

 

rP

F1        :

 

RrPp

 

 

 

Walnut

 

P2       :

RrPp

×

RrPp

 

walnut

 

walnut

F2        :

 

 

 

 

 

Untuk mengetahui jawabannya, perhatikan diagram silang berikut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

RP

Rp

rP

rp

RP

RRPP

walnut

RRPp

walnut

RrPP

walnut

RrPp walnut

Rp

RRPp

walnut

RRpp

rose

RrPp walnut

Rrpp

rose

rP

RrPP

walnut

RrPp walnut

rrPP pea

rrPp pea

rp

RrPp walnut

Rrpp

rose

rrPp pea

rrpp

single


Contoh Soal 3

Ayam berpial walnut heterozigot untuk kedua sifat disilangkan dengan ayam berpial bilah. Keturunan yang akan dihasilkan adalah ....

A.          pial walnut 75%

B.          pial walnut : pial bilah = 3 : 1

C.          pial walnut 100%

D.          pial walnut 50%

E.           pial bilah 25%


 

 

Penjelasan:

Perhatikan  diagram  persilangan berikut.

P        :         RrPp           ×        rrpp

walnut                  bilah

G       :         RP

Rp                          rp

rP rp

F        :         RrPp = walnut              = 1

Rrpp = rose                   = 1

rrPp = pea                    = 1 rrpp = bilah (single)  = 1


Jawaban: E

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ada empat genotipe dengan perbandingan yang sama


 

Jadi, pada persilangan antara ayam pial walnut heterozigot untuk dua sifat dengan  ayam berpial bilah akan diperoleh perbandingan fenotipe dan genotipe yang sama,  yaitu 1 : 1 : 1 : 1.

 

6.        Kriptomeri

Kriptomeri merupakan sifat gen dominan yang tersembunyi jika berdiri sendiri. Namun, akan tampak pengaruhnya jika bertemu dengan gen dominan lain yang bukan alelnya. Contoh peristiwa kriptomeri adalah persilangan pada bunga Linaria marocana. Jika bunga Linaria marocana yang berwarna merah disilangkan dengan bunga Linaria marocana yang berwarna putih, keturunan F1 seluruhnya akan berwarna ungu. Gen-gen yang mengendalikan peristiwa kriptomeri pada bunga Linaria marocana adalah sebagai berikut.


·            Gen A = mengendalikan produksi pigmen antosianin (pigmen warna bunga).

·            Gen a = menghambat produksi pigmen antosianin.

·            Gen B = menyebabkan sifat basa pada plasma sel.

·            Gen b = menyebabkan sifat asam pada plasma sel.

Jika gen A bertemu dengan gen B, bunga akan berwarna ungu karena antosianin berada di lingkungan plasma sel basa. Jika gen A bertemu dengan gen b, bunga akan berwarna merah karena antosianin berada di lingkungan plasma sel asam. Sementara itu, Jika gena bertemu dengangen B maupun b, bungaakan berwarna putih karena antosianin tidak diproduksi. Berikut ini adalah contoh persilangan pada peristiwa kriptomeri.

Text Box: Bunga Linariamarocana merah homozigot disilangkan dengan bunga Linariamarocana putih homozigot. Seluruh F1 ternyata berbunga ungu. Jika F1 disilangkan dengan sesamanya, bagaimanakah perbandingan fenotipe pada F2-nya?


 

Untuk mengetahui jawabannya, perhatikan diagram persilangan berikut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

AB

Ab

aB

ab

AB

AABB

ungu

AABb

ungu

AaBB

ungu

AaBb ungu

Ab

AABb

ungu

AAbb merah

AaBb ungu

Aabb merah

aB

AaBB

ungu

AaBb ungu

aaBB putih

aaBb putih

ab

AaBb ungu

Aabb merah

aaBb putih

aabb putih


 

Contoh Soal 4

Disilangkan bunga Linaria marocana ungu hasil F1 dengan bunga Linaria marocana putih yang bergenotipe aaBb. Jika pada persilangan tersebut dihasilkan 100 batang tanaman baru, banyaknya tanaman yang berbunga putih adalah ....

A.      10%

B.      20%

C.     25%

D.      40%

E.      50%

Jawaban: E

Penjelasan:

Perhatikan  diagram  persilangan berikut.

P        :          AaBb             ×                    aaBb ungu                           putih

G       :         AB                                              aB

Ab                                              ab

aB ab

F        :

 

 

AB

Ab

aB

ab

 

aB

AaBB

ungu

AaBb ungu

aaBB putih

aaBb putih

 

ab

AaBb ungu

Aabb merah

aaBb putih

aabb putih


3  A – B –  = ungu       Þ 3

1  A – bb = merah   Þ1 3 aaB – = putih

Þ 4

1 aabb        = putih


Jadi, banyaknya tanaman yang berbunga putih ada 4

8


× 100 = 50 batang.


 

7.        Epistasis-Hipostasis

Epistasis-hipostasis merupakan interaksi yang terjadi apabila suatu gen menutupi (mengalahkan) gen lain yang bukan alelnya. Gen yang menutupi karakter disebut epistasis, sedangkan gen yang tertutup karakternya disebut hipostasis. Ada empat tipe epistasis, yaitu sebagai berikut.

a.           Epistasis dominan

Epistasis dominan terjadi jika gen dominan menutupi kerja gen lain. Gen lain      ini dapat berupa gen dominan atau gen resesif yang tidak sealel. Contoh: warna sekam pada gandum. Berikut ini adalah contoh persilangan pada peristiwa epistasis dominan.

Text Box: Disilangkan tanaman gandum bersekam hitam dengan tanaman gandum bersekam kuning. Sifat hitam ditentukan oleh gen H dan sifat kuning ditentukan oleh gen K. H bersifat epistasis terhadap gen K dan k. Seluruh F1 adalah tanaman bersekam hitam. Jika F1 disilangkan dengan sesamanya, bagaimanakah perbandingan fenotipe pada F2-nya?


 

Untuk mengetahui jawabannya, perhatikan diagram persilangan berikut.



 

 

 

HK

Hk

hK

hk

 

HK

HHKK

hitam

HHKk

hitam

HhKK

hitam

HhKk hitam

 

Hk

HHKk

hitam

HHkk hitam

HhKk hitam

Hhkk hitam

 

hK

HhKK

hitam

HhKk hitam

hhKK kuning

hhKk kuning

 

hk

HhKk hitam

Hhkk hitam

hhKk kuning

hhkk putih

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

b.          Epistasis resesif

Epistasis resesif terjadi jika gen resesif homozigot bekerja menutupi gen lain. Gen  lain ini dapat berupa gen dominan maupun resesif, baik sealel atau tidak sealel. Contohnya adalah warna rambut tikus yang dikendalikan oleh dua macam gen, yaitu gen B dan gen G. Jika gen B bersama-sama dengan gen G,warna rambut yang akan muncul adalah abu-abu. Namun, jika hanya ada gen B, warna rambut yang akan muncul adalah hitam. Sementara itu, jika gen bb yang bekerja, warna rambut yang akan muncul adalah putih. Jadi, gen bb akan menutupi kerja gen G dan g. Berikut ini adalah contoh persilangan pada peristiwa epistasis  resesif.

Text Box: Disilangkan tikus berambut hitam dengan tikus berambut putih. Sifat hitam ditentukan oleh gen B dan sifat putih dikendalikan oleh gen resesif bb. Gen bb bersifat epistasis terhadap gen G yang mengendalikan warna abu-abu dan alelnya gen g. Seluruh F1 berambut abu-abu. Jika F1 disilangkan dengan sesamanya, bagaimanakah perbandingan fenotipe pada F2-nya?



Untuk mengetahui jawabannya, perhatikan diagram persilangan berikut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BG

Bg

bG

bg

 

BG

BBGG

abu-abu

BBGg

abu-abu

BbGG

abu-abu

BbGg abu-abu

 

Bg

BBGg

abu-abu

BBgg hitam

BbGg abu-abu

Bbgg hitam

 

bG

BbGG

abu-abu

BbGg Abu-abu

bbGG putih

bbGg putih

 

bg

BbGg abu-abu

Bbgg hitam

bbGg putih

bbgg putih

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

c.           Epistasis gen dominan rangkap

Epistasis gen dominan rangkap terjadi jika dua gen dominan atau lebih menghasilkan satu fenotipe dominan yang sama. Akan tetapi, jika gen dominan tidak hadir, fenotipe yang muncul bersifat resesif. Contoh peristiwa epistasis gen dominan rangkap adalah karakter bentuk kapsul pada biji tanaman Capsella bursa-pastoris yang dikendalikan oleh gen A dan gen B. Gen A dan gen B secara bersama-sama atau sendiri-sendiri menyebabkan bentuk kapsul biji segitiga. Namun, jika keduanya


Text Box: Disilangkan bunga Capsella yang memiliki bentuk kapsul biji segitiga dengan bunga Capsella yang memiliki bentuk kapsul biji oval. Sifat segitiga dikendalikan oleh gen A dan B, sedangkan sifat oval muncul jika gen A dan B tidak ada. Seluruh F1 berkapsul biji segitiga. Jika F1 disilangkan dengan sesamanya, bagaimanakah perbandingan fenotipe pada F2-nya?


tidak ada, fenotipe yang muncul bersifat resesif, yaitu bentuk kapsul oval. Berikut ini adalah contoh persilangan pada peristiwa epistasis gen dominan rangkap.

 

Untuk mengetahui jawabannya, perhatikan diagram persilangan berikut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

AB

Ab

aB

ab

 

AB

AABB

segitiga

AABb

segitiga

AaBB

segitiga

AaBb segitiga

 

Ab

AABb

Segitiga

AAbb segitiga

AaBb segitiga

Aabb segitiga

 

aB

AaBB

segitiga

AaBb segitiga

aaBB segitiga

aaBb segitiga

 

ab

AaBb segitiga

Aabb segitiga

aaBb segitiga

aabb oval


d.          Epistasis gen rangkap dengan efek kumulatif

Epistasis gen rangkap dengan efek kumulatif terjadi jika pada kondisi dominan, baik homozigot maupun heterozigot, pada salah satu lokus dihasilkan fenotipe yang sama. Contoh peristiwa epistasis ini adalah pada pembentukan warna biji gandum. Genotipe A-bb dan aaB- menghasilkan satu unit pigmen sehingga fenotipenya sama. Genotipe aabb tidak menghasilkan pigmen. Sementara itu, genotipe A-B- menghasilkan dua unit pigmen sehingga fenotipe yang muncul berefek kumulatif. Berikut ini adalah contoh persilangan pada peristiwa epistasis gen rangkap dengan efek kumulatif.

Text Box: Disilangkan tanaman gandum warna biji ungu tua dengan tanaman gandum warna biji putih. Gen penentu warna biji adalah gen A dan B yang memiliki efek kumulatif jika hadir bersama-sama. Seluruh F1 adalah gandum dengan warna biji ungu. Jika F1 disilangkan dengan sesamanya, bagaimanakah perbandingan fenotipe pada F2-nya?


 

Untuk mengetahui jawabannya, perhatikan diagram persilangan berikut.

 

P1       :

AABB

biji bunga tua

×

aabb biji putih

G1       :

AB

 

ab

F1        :

 

AaBb

 

 

 

Biji ungu

 

P2       :

AaBb

×

AaBb

 

biji ungu

 

biji ungu

F2        :

 

 

 

 

 

AB

Ab

aB

ab

 

AB

AABB

ungu tua

AABb

ungu tua

AaBB

ungu tua

AaBb ungu tua

 

Ab

AABb

ungu tua

AAbb ungu

AaBb ungu tua

Aabb ungu

 

aB

AaBB

ungu tua

AaBb ungu tua

aaBB ungu

aaBb ungu

 

ab

AaBb ungu tua

Aabb ungu

aaBb ungu

aabb putih



 

Contoh Soal 5

Gen-gen yang mengendalikan sifat bulu pada kerbau adalah sebagai berikut.

·            H = gen hitam epistasis dominan

·            h = gen abu-abu hipostasis resesif

·            W = gen warna epistasis dominan

·            w = gen tidak berwarna hipostasis resesif

Jika disilangkan kerbau abu-abu (hhWw) dengan kerbau hitam (HhWw), turunan yang dihasilkan adalah .…

A.          abu-abu : hitam = 5 : 3

B.          abu-abu : hitam : albino = 3 : 3 : 2

C.          abu-abu : hitam : albino = 3 : 4 :  1

D.         hitam : abu-abu : albino = 9 : 3 : 4

E.          hitam : abu-abu : albino = 12 : 3 : 1

Jawaban: B


Penjelasan:

Perhatikan  diagram  persilangan berikut.

P        :         hhWw                             ×                  HhWw

abu-abu                                              hitam

G       :         hW                                                       HW

hw                                                        Hw

hW hw


F        :         H – W –  = hitam        = 3

H – ww = albino = 1 hhW - = abu-abu = 3 hhww     =  albino      = 1


 

Abu-abu : hitam : albino = 3 : 3 : 2


Jadi,persilangankerbauabu-abu(hhWw)dengankerbauhitam(HhWw)akanmenghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotipe abu-abu : hitam : albino = 3 : 3 :   2.


POLA-POLA HEREDITAS

    A.         Pola-Pola Hereditas Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya melalui gen disebut hereditas. Mekanisme hereditas ...