Kamis, 29 Oktober 2020

DNA (Asam deoksiribonukleat)

 Pada topik sebelumnya, kamu telah mempelajari tentang gen. Pada topik kali, ini kamu akan mempelajari tentang DNA yang tentunya sangat berhubungan dengan gen. Seperti apakah DNA itu?

        DNA ibarat sebuah data. Data yang menerangkan sifat makhluk hidup. Misalnya sebuah file. Kita biasanya hanya melihat sebuah file yang memang sudah jadi. Akan tetapi jika kita mampu menelusuri lebih dalam lagi, pada sebuah file ada kode maupun data yang lebih spesifik yang terkait dengan file tersebut. Sama halnya dengan makhluk hidup. Berikut penjelasannya.

        DNA atau asam deoksiribonukleat merupakan persenyawaan kimia yang paling penting pada makhluk hidup, yang membawa keterangan genetik khususnya dari sel atau dari makhluk hidup dalam keseluruhannya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Jadi DNA merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. DNA adalah makromolekul polinukleotida yang tersusun dari polimer nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap, serta membentuk ikatan seperti rantai ganda dan berpilin ke arah kanan (double helix).

Setiap nukleotida terdiri atas tiga gugus molekul yaitu sebagai berikut.

1. Komponen gula berupa deoksiribosa

2. Basa nitrogen yang terdiri atas purin dan pirimidin. Purin terdiri atas adenin (A) dan guanin (G), serta pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan timin (T)

3. Gugus fosfat


        Rangkaian kimia antara deoksiribosa dan basa nitrogen (purin dan pirimidin) disebut nukleosida. Nukleosida tersebut akan berikatan dengan fosfat membentuk nukleotida. Gabungan nukleotida-nukleotida dalam suatu rantai membentuk DNA. Jadi molekul DNA merupakan polimer panjang dari nukleotida yang dinamakan polinukleotida.

Menurut Watson dan Crick, susunan DNA adalah sebagai berikut.

1. Setiap DNA terdiri dari dua rantai polinukleotida yang berpilin (double helix)

2. Setiap nukleotida terletak pada bidang datar yang tegak lurus seakan-akan membentuk anak tangga, sedangkan fosfat membentuk ibu tangganya

3. Antara dua rantai polinukleotida dihubungkan oleh ikatan hidrogen pada masing-masing pasangan basa nitrogennya

4. Basa purin selalu berkaitan dengan basa pirimidin, dengan pasangan yang selalu tetap.


        Pada setiap molekul DNA, jumlah adenin (A) selalu sama dengan jumlah timin (T). Demikian juga jumlah guanin (G) selalu sama dengan jumlah sitosin (C). Adenin (A) selalu berpasangan dengan timin (T) dan guanin (G) selalu berpasangan dengan sitosin (C). Adenin dan timin membentuk dua ikatan hidrogen (A=T), sedangkan sitosin dan guanin membentuk tiga ikatan hidrogen (C ≡ G).

        DNA terletak dalam nukleus dan berperan dalam menentukan sifat genetik suatu individu. Selain itu, DNA dapat berfungsi sebagai heterokatalik (mensintesis molekul lain seperti RNA) dan otokatalitik (replikasi diri).

        Replikasi DNA terjadi pada fase interfase dan dipengaruhi oleh enzim polymerase.

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan ada tiga teori yang menyatakan cara replikasi DNA, yaitu sebagai berikut.

1. Teori konservatif

DNA induk tidak mengalami perubahan apapun, lalu urutan basa-basa nitrogennya disalin sehingga terbentuk dua rantai DNA yang sama.

2. Teori dispertif

DNA induk terpotong-potong. Kemudian potongan-potongan tersebut merangkai diri menjadi dua buah DNA baru yang mempunyai urutan basa-basa nitrogen sama persis seperti urutan basa nitrogen semula.

3. Teori semikonservatif

Pada saat akan menggandakan replikasi kedua, rantai polinukleotida akan memisahkan diri sehingga basa-basa nitrogen tidak berpasang-pasangan. Nukleotida bebas mengandung basa nitrogen yang bersesuaian akan menempatkan diri berpasangan dengan basa nitrogen dari kedua rantai DNA induk, sehingga terbentuk dua buah DNA yang sama persis.

Sumber : https://link.quipper.com/id/organizations/5796cd8734c0e70003009ba6/curriculum#curriculum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POLA-POLA HEREDITAS

    A.         Pola-Pola Hereditas Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya melalui gen disebut hereditas. Mekanisme hereditas ...