Sel adalah unit terkecil dari mahkluk hidup. Namun, sel terbentuk dari komponen yang bahkan lebih kecil yaitu organel, yang terbentuk dari beberapa makromolekul. Empat jenis molekul senyawa karbon pokok berukuran besar ini dapat ditemukan di dalam sel: polisakarida, asam nukleat, protein dan Lipid. Masing-masing polimer ini disusun oleh rantai molekul yang lebih kecil, yang dikenal sebagai monomer.
Polisakarida mencakup semua jenis karbohidrat. Apabila hanya berupa gula sederhana, maka disebut monosakarida. Apabila terdiri dari dua jenis gula, maka disebut disakarida. Monosakarida, glukosa adalah senyawa yang paling umum, mempunyai rumus kimia umum, CH2O (glukosa adalah C6H12O6). Di dalam molekul, gugus hidroksil (-OH) berikatan dengan semua molekul karbon kecuali satu yang berikatan ganda dengan sebuah molekul oksigen untuk membentuk gugus karbonil. Saat dua monosakarida bergabung maka terbentuk disakarida, sukrosa adalah yang paling umum (terbentuk dari glukosa dan fruktosa). Fungsi utama molekul ini adalah untuk menyimpan energi. Polisakarida murni terbuat dari ratusan bahkan ribuan monosakarida. Contoh umum makro molekul ini yaitu pati, selulosa dan glikogen. Fungsi utamanya di dalam sebuah sel yaitu untuk mendukung struktur sel dan tempat penyimpanan.
Lipid mencakup lemak, posfolipid dan steroid. Lipid juga bisa menyimpan energi, membantu melindungi organ tubuh, membantu insulasi dan membentuk membran sel. Karena fungsinya yang luas, maka tidak mengejutkan kalau lipid memiliki struktur yang sangat beragam. Namun, semua lipid tidak larut dalam air. Lemak tersusun atas tiga asam lemak dan satu monomer gliserol. Asam lemak adalah rantai karbon yang panjang dengan sebuah gugus karboksil pada ujungnya. Fosfolipid memiliki dua asam lemak, satu unit gliserol, satu gugus posfat dan sebuah molekul polar. Karena sifat bipolar yang dimilikinya (satu sisi molekul, bagian kepala, adalah hidrofilik dan sisi yang lain, bagian ekor, adalah hidrofobik), fosfolipid adalah komponen utama pembentuk membran sel. Saat ditempatkan dalam air, kepalanya menghadap ke depan dan ekornya mengarah ke dalam membentuk dua lapisan yang mengatur lalu lintas zat keluar masuk sel. Steroid tidak memiliki asam lemak, melainkan memiliki sebuah karbon "tulang belakang" yang terdiri dari empat cincin yang tergabung. Kolesterol dan hormon seperti estrogen dan kortison adalah contoh dari steroid.
Proteins Terbentuk dari monomer asam amino. Protein memiliki beberapa manfaat berbeda termasuk pendukung kinerja dan pergerakan sel. Protein juga tersimpan di membran, dimana protein berfungsi sebagai “penjaga gerbang”, mengatur mana yang masuk dan keluar. Asam amino mengandung sebuah karbon yang terikat ke sebuah atom hidrogen, gugus karboksil, gugus amina, dan gugus "variabel" yang berbeda pada setiap jenis. Asam amino dihubungkan satu sama lain oleh ikatan peptida untuk membentuk rantai polipeptida. Saat membelit ke dalam bentuk 3-D, rantai ini membentuk protein. Bentuk dari protein hampir selalu mencerminkan fungsinya. Sebagai contoh, protein struktural seperti kolagen berbentuk serat, sementara hemoglobin berbentuk bundar dan memiliki banyak lipatan, sehingga memiliki luas area yang lebih besar untuk melekatnya oksigen.
Asam nukleat Menyediakan “cetakan” untuk sintesis protein. Dua jenis asam nukleat yang ada adalah Asam Deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). Kedua makromolekul ini menyimpan informasi genetis yang bisa diwariskan kepada sel generasi berikutnya. Nukleotida adalah monomer dari asam nukleat. Nukleotida terdiri dari Nitrogen, gula dengan lima karbon, dan satu gugus fosfat dan semuanya terhubung dalam satu rantai. Akan tetapi, beberapa nukleotida seperti ATP, molekul penyimpan energi, hidup dalam bentuk molekul mandiri.
Sumber :
https://link.quipper.com/id/organizations/5796cd8734c0e70003009ba6/curriculum#curriculum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar