Selasa, 28 April 2020

Sanitasi dan Kebersihan diri yang buruk

SANITASI DAN KEBERSIHAN DIRI YANG BURUK

Mungkin kalian berpikir bahwa air dan sanitasi bukanlah masalah besar. Kebutuhan mendasar semacam ini mudah sekali disepelekan. Akan tetapi, air yang tidak bersih dan sanitasi yang buruk menyebabkan jumlah kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan peperangan dan kekerasan senjata api. Lebih dari 780 juta penduduk tidak memiliki sarana air minum bersih. Setiap tahunnya, 60 juta penduduk berpindah ke perumahan kumuh yang tidak memiliki fasilitas sanitasi. Saat ini ada lebih banyak orang yang memiliki ponsel dibandingkan dengan yang memiliki toilet.
Bagaimana cara mencegah keracunan makanan?
Sejumlah penyakit yang disebabkan oleh makanan kebanyakan timbul akibat tingkat kebersihan dan sanitasi yang buruk. Hal ini bisa terkait dengan tingkat kebersihan perlengkapan yang digunakan dan kebersihan individu, juga lingkungan yang tercemar. 10 hingga 100 unit bakteri viabel saja sudah bisa menimbulkan patogen menular penyebab penyakit. Ada beberapa langkah dasar yang bisa dilakukan untuk menghindari pencemaran dan keracunan makanan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
  • Pertama, makanan harus dijaga agar tidak tercemar. Artinya, makanan hendaknya aman dari patogen yang berasal dari hewan peliharaan, kuman, ataupun manusia.
  • Kedua, makanan mentah dan yang telah dimasak haruslah disimpan terpisah. Makanan mentah mengandung bakteri dan virus seperti E. Coli, Salmonella, Listeria Monocytogenes, atau Norovirus dan pencemar lainnya yang bisa menyebabkan makanan yang telah dimasak menjadi beracun apabila bersentuhan atau berada di tempat yang sama dengan makanan mentah.
  • Ketiga, waktu memasak makanan haruslah cukup, dan dengan suhu tertentu, sehingga semua patogen mati.
  • Keempat, makanan haruslah disimpan di tempat yang bersuhu cukup dingin untuk mencegah pertumbuhan patogen.
  • Dan kelima, harus menggunakan air serta peralatan yang bersih juga aman.
Bagaimana cara yang baik untuk memelihara air bersih dan sanitasi?
Air minum bisa didekontaminasi lewat berbagai cara. Memasak air hingga mendidih adalah cara yang utama, namun ada juga zat kimia seperti klorin dan iodin, yang bisa membunuh kuman pada air. Disinfeksi solar dan iradiasi UV merupakan cara yang baik di samping cara penyaringan keramik biasa. Namun begitu, banyak orang yang tidak dapat menggunakan metode ini.
Penyakit diare bisa dikurangi hingga 50 persen dan infeksi pernapasan bisa dikurangi hingga 25 persen bila masyarakat menerapkan cara mencuci tangan yang benar dengan menggunakan sabun. Infeksi mata dan penyakit cacingan juga bisa dicegah dengan cara ini. Demam dan flu bisa dicegah dengan menggunakan tisu saat batuk dan bersin, juga menjaga kebersihan tangan untuk mencegah penularan. Kuman bisa menyebar lewat berbagai cara, dari makanan ke mulut, mata, hidung, ingus, dan tentu saja tangan.
Kegiatan bersih-bersih penting dilakukan untuk mencegah pertumbuhan infeksi jamur. Bila terdapat genangan air, kuman bisa tumbuh dan menyebar. Juga saat pancuran air digunakan, kuman-kuman pun bisa menyebar lewat udara. Ubin, tirai, dan benda-benda yang berada di sekitar pancuran air bisa menjadi tempat tumbuhnya kapang/jamur.
Meski tidak berbahaya, kapang bisa menyebabkan infeksi dan reaksi alergi, dan jenis kapang hitam tertentu juga sangat berbahaya. Karpet dan furnitur lembut juga bisa menjadi tempat tumbuhnya jamur. Jamur tumbuh dengan sangat baik di tempat berkondisi lembap, agak basah, atau becek yang tidak memiliki saluran udara yang baik.
Bakteri. Creative Commons Foto oleh kaibara87.

Polusi Udara

POLUSI UDARA
Polutan memiliki tiga kondisi fisik: padat, cair atau gas. Dalam bentuk padat, polusi dapat berupa partikel-partikel, namun dapat juga berupa butiran-butiran cair. Smog ditemukan hampir di semua kota-kota industri yang memiliki banyak sekali kendaraan bermotor. Semua polutan dapat disebut sebagai polutan primer ataupun polutan sekunder.
  • Polutan-polutan primer berasal langsung dari sumber seperti sulfur dioksida yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik atau karbon monoksida dari mobil. Erupsi-erupsi vulkanik juga merupakan sumber polutan primer.
  • Polutan sekunder terbentuk dari interaksi polutan-polutan primer. Smog fotokimia adalah polutan sekunder yang berasal dari reaksi kimia antara sinar matahari, oksida-oksida nitrogen, dan senyawa-senyawa organik volatil (mudah menguap), aldehida, peroxyacyl nitrat, dan ozon troposfer.
  • Oksida-oksida sulfur adalah sulfur dioksida yang dihasilkan oleh erupsi-erupsi vulkanik dan pembakaran batubara serta minyak bumi. Gas-buang diesel juga memperparah polusi di atmosfer.
Kebakaran hutan, debu, dan gas radon adalah sumber alami polusi udara. Debu dapat terakumulasi pada area-area yang gersang. Salah satu sumber alami terbesar polusi udara adalah gas metan dari binatang ternak.
Apa efek smog terhadap kesehatan?
Smog berbahaya bagi kesehatan kita dan khususnya berbahaya bagi populasi yang rentan seperti anak-anak, para manula, dan para penderita asma, emfisema dan bronkitis. Smog mengurangi kapasitas paru dan dapat menyebabkan nyeri saat napas serta iritasi pada hidung dan mata. Sama seperti rokok, smog juga dapat menyebabkan kanker paru. Smog membuat membran-membran pelindung tenggorokan dan hidung menjadi kering, meningkatkan kemungkinan infeksi dan sakit. Paparan polusi adalah faktor resiko bagi stroke dan morbiditas kardiovaskuler serta kanker.
Ozon troposfer adalah polutan yang dapat dihasilkan oleh sejumlah reaksi-reaksi mulai dari pembakaran hingga fotokopi. Ini adalah gas rumah-kaca yang biasanya ada di sekeliling kita untuk menghilangkan metan dan hidrokarbon dari atmosfer .
Ozon dapat menyebabkan permasalahan pernapasan ketika gas ini terkonsentrasi di dalam smog. Iritasi pada tenggorokan, batuk, menurunnya fungsi paru, napas berat, dan meningkatnya infeksi pernapasan juga mungkin terjadi. Lapisan paru-paru dapat mengalami peradangan, dan asma juga akan semakin parah. Sejumlah penelitian telah menemukan keterkaitan antara tingkatan-tingkatan ozon dan kematian prematur. Diperkirakan sebanyak 1.3 juta jiwa manusia di seluruh dunia mati tiap tahunnya akibat polusi udara luar ruangan dan 2 juta jiwa manusia mati karena polusi udara dalam ruangan.
Los Angeles, California, Di Amerika Serikat, dan Singapura, Brunei, Filipina, serta Malaysia di Asia Tenggara semuanya mengalami persoalan smog, meskipun pada sejumlah tempat persoalan ini dianggap sebagai asap. Meksiko dan India juga memiliki permasalahan dengan polusi udara. Namun Beijing, China yang memiliki tingkat smog tertinggi di dunia. Meskipun begitu, adalah penting untuk menunjukkan bahwa smog bukan hanya permasalahan bagi kota-kota besar. Smog dibawa oleh sistem-sistem cuaca pada lokasi-lokasi yang berbeda untuk merusak ekosistem-ekosistem yang ada.

Polusi di Beijing, China.


Foto: David Barrie. Creative Commons.

Meminum air tercemar

MEMINUM AIR TERCEMAR 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, air tercemar membunuh sekitar 3.4 juta orang setiap tahunnya, lebih dari yang diakibatkan oleh perang dan kekerasan bersenjata.

Foto dari http://watercontamination.wikispaces.com Creative Commons Attribution Share-Alike 3.0
Air tercemar dapat menjadi sangat berbahaya karena mikroorganisme patogenik kasat mata dapat hidup di air tawar. Mandi, mencuci dan memersiapkan makanan dengan air yang tercemar dapat menyebabkan terjadinya infeksi. Yang paling terpengaruh oleh air yang terkontaminasi adalah anak-anak di negara-negara berkembang. Hampir 3.4 juta jiwa tiap tahunnya mati akibat penyakit yang disebarkan lewat air serta penyakit diare. Menurut Program Lingkungan Persatuan Bangsa-Bangsa (UNEP) lebih banyak orang yang mati akibat air yang terkontaminasi dan terpolusi daripada segala macam bentuk kekerasan, termasuk perang.
Apa penyebab pencemaran air?
  • Sebagian besar mikroorganisme berbahaya adalah protozoa dan bakteria. Protozoa adalah mikroorganisme eukariota uniseluler, sedangkan bakteria adalah mikroorganisme prokariotik. Sejumlah infeksi bakterial termasuk Kolera, botulisme, E.coli, disentri, salmonellosis, dan demam tipus.
  • Infeksi-infeksi parasitis intenstinal juga persoalan tersendiri. Bahkan ada yang menembus dinding saluran pencernaan dan menyebar melalui jaringan atau sistem sirkulatoris. Parasit-parasit metazoa dan cacing gelang juga dapat menyebabkan infeksi.
  • Beberapa penyakit yang ditularkan melalui air disebabkan oleh virus. Virus seperti Sindrom Respiratoris Akut Parah (Severe Acute Respiratory Syndrome/SARS), Hepatitis A, dan Polio dapat masuk ke air dan menyerang air atau makanan yang tidak diolah dengan tepat.
Darimanakah air tercemar berasal?
Air minum berasal dari air tawar permukaan seperti bengawan, sungai, dan laut. Juga dapat berasal dari air tanah yang ada di bawah lapisan kulit bumi, dalam tanah, mata air, atau saluran air. Tiap jenis sumber air memiliki kontaminan yang berbeda. Air tanah dapat mengandung pestisida sedangkan air permukaan dapat mengandung bakteria atau mikroorganisme. Sumber-sumber air ini juga memiliki kontaminan yang sama dengan mengacu pada siklus air, hidrologi.
Dekontaminasi yang tidak tepat bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan air kotor. Pembuangan yang tepat adalah vital, karena banyak penyakit yang menular melalui kotoran manusia dan pertanian yang berakhir pada sungai dan bengawan. Cucian juga dapat mengkontaminasi sumber air dengan deterjen dan limbahnya.
Penyakit yang disebarkan lewat air memiliki dampak pada perekonomian lokal dan nasional. Infeksi lebih mahal perawatannya karena dibutuhkannya kunjungan medis, pengobatan dan makanan khusus. Jadi infeksi dapat mengganggu keadaan finansial keluarga, yang pada gilirannya memengaruhi masyarakat dan lingkungan, Lebih lanjut, tanpa air yang tepat binatang ternak dan tanaman pertanian akan mati. Keseluruhan lingkungan akan menderita ketika anak-anak dipaksa untuk berjalan berkilo-kilo meter hanya untuk mendapatkan air bersih. Hal ini berarti bahwa mereka tidak dapat sekolah, yang membuat mereka berada dalam kemiskinan semakin lama. Di daerah yang kekurangan air sekolah mungkin sekali tidak akan dibangun. Air bersih adalah faktor kontributor utama terhadap kesehatan dan sanitasi yang tepat. 
Saat anak-anak harus meluangkan waktu berjam-jam tiap hari untuk mendapatkan air bersih besar kemungkinannya mereka untuk tidak pergi ke sekolah, juga sekolah kemungkinan tidak akan dibangun di sekitar tempat mereka.
Foto dari http://watercontamination.wikispaces.com Creative Commons Attribution Share-Alike 3.0

MEROKOK

MEROKOK
Sebelum Perang Dunia I, Kanker paru-paru adalah penyakit langka yang jarang ditemukan oleh hampir seluruh dokter disepanjang karir mereka. Kini kanker paru-paru mewabah dan menjadi salah satu penyebab kematian paling umum.
Asap tembakau mengandung lebih dari 60 zat-zat karsinogen yang merupakan zat penyebab kanker. Setiap helaan /isapan mengandung campuran ribuan senyawa. Karsinogen-karsinogen ini termasuk ke dalam kelas hidrokarbon aromatik polisiklik - Polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs)-. Tar, adalah salah satu produk beracun yang dihisap ketika merokok. Tembakau juga mengandung Timbal-210, karsinogen radioaktif.
Apa akibat merokok bagi tubuhmu?
Paru-paru mempunyai sistem pemulihan alami. Salah satu mekanisme pentingnya yaitu yaitu pundi-pundi udara kecil (alveolus) yang membantu paru-paru menyerap oksigen ketika bernapas dan membantu mengeluarkan karbondioksida. Merokok menyebabkan pundi-pundi udara turun yang menghambat pertukaran udara pada paru-paru sehingga sulit bagimu untuk mendapatkan oksigen yang kamu butuhkan. Mekanisme pemulihan lainnya adalah di dalam saluran pernapasan pada paru-paru. Di bagian atas tabung ini, rambut-rambut halus (disebut lapisan silia) membersihkan lendir ke arah Faring. Bagian ini mencegah infeksi dengan cara mengikat kotoran dan polusi. Merokok merusak silia sehingga bakteri-bakteri dan virus-virus yang datang dari luar dapat membahayakan paru-paru.
Merokok menyebabkan Penyakit Paru Obstruktif (PPOK) Kronik , Emfisema, serangan jantung, dan kanker pada paru-paru, laring, mulut, hidung, sinus, perut, serviks, ginjal, kandung kemih, dan Pankreas. Lebih lanjut, harapan hidup perokok lebih pendek daripada bukan perokok. Perokok kehilangan sekitar sepuluh tahun masa hidup dan kemungkinan meninggal secara prematur (lebih cepat dari seharusnya)
Paparan jangka panjang dari asap tembakau adalah penyebab kanker paru-paru paling umum. Hanya sekitar 15% pasien kanker paru-paru yang bukan perokok. Pada kasus ini, polusi udara, gas radon, faktor genetis dan menjadi perokok pasif bisa menjadi penyebabnya. Orang yang hidup dengan perokok beresiko terkena kanker paru-paru dua puluh hingga tiga puluh persen lebih besar.
Tembakau menyebabkan kematian lebih dari enam juta orang setiap tahun. Hampir 20 persen remaja merokok di seluruh dunia, dan hampir 50.000 anak-anak mulai merokok di Asia setiap hari. Mereka yang mulai merokok pada usia muda kemungkinan besar akan terus merokok setidaknya selama 20 tahun. Tragisnya, industri rokok menghabiskan sedikitnya 12 milyar dollar setiap tahun untuk iklan yang mayoritas dibuat untuk menarik kalangan muda yang lebih rentan dibujuk.
Merokok menyebabkan kanker. Banyak orang mengetahui hal ini, namun hanya sedikit yang memahami mekanismenya.
Mari kita tinjau melalui serangkaian tahapan:
  1. Zat-zat Karsinogen dihirup
  2. Zat-zat Karsinogen dan DNA membentuk ikatan kovalen (Pembentukan ligasi DNA)
  3. Gen-gen penting bermutasi
  4. Mutasi ini menyebabkan sel-sel tidak berfungsi sebagaimana mestinya
  5. Hal tersebut mengakibatkan timbulnya mutasi-mutasi lain dan kanker
Ringkasnya, merokok menyebabkan zat-zat karsinogen terikat pada DNA yang mengakibatkan mutasi genetik. Karena DNA diperlukan untuk sintesis protein maka kesalahan pada DNA akan mengubah protein-protein yang dihasilkan. Pada perokok dihasilkan lebih sedikit protein-protein penjaga. Protein-protein ini, seperti FANCD2, memperbaiki kerusakan DNA dan mendorong Apoptosis (kematian sel secara terprogram) pada sel-sel yang rusak. Tanpa FANCD2 dan protein-protein bermanfaat lainnya, tubuh akan lebih mudah terjangkit kanker paru-paru.
Pada kanker paru-paru, sel-sel tumbuh tanpa dapat dikontrol di jaringan-jaringan paru-paru. Pertumbuhan ini akan menciptakan metastasis (penyebaran) ke jaringan lainnya dan jika tidak diobati dapat menyebar ke jaringan organ tubuh yang lainnya. Nikotin menekan respon imun pada pertumbuhan yang berbahaya/ ganas ini. Hal ini juga dapat menyebabkan Emfisema; sehingga paru-paru tidak dapat berfungsi.
Merokok merusak alveolus dan silia.

Foto: Creative Commons, Patrick Lynch.

Dinamika Jumlah Penduduk

DINAMIKA JUMLAH PENDUDUK
  Dinamika jumlah penduduk menentukan keberhasilan dan kegagalan setiap spesies di seluruh dunia. Kepadatan jumlah penduduk adalah jumlah individu per satuan wilayah. Tingkat kelahiran dan kematian adalah cara paling umum menentukan pertumbuhan jumlah penduduk, penurunan, dan kepadatan. Dalam rangka membangun rencana pengelolaan yang efektif bagi kelanjutan perlindungan spesies, sangatlah penting bagi kita untuk memahami hubungan antara pertumbuhan jumlah penduduk dan lingkungan.
  Pengetahuan dasar yang melatarbelakangi ukuran jumlah penduduk dan fluktuasinya adalah nilai perkiraan (estimation rate). Jumlah penduduk dipengaruhi oleh angka kelahiran dan kematian, serta perpindahan individu dalam populasi.  Perpindahan individu ke dalam suatu populasi disebut imigrasi, dan perpindahan individu ke luar dari suatu populasi disebut emigrasi.  Untuk menentukan ukuran populasi, kita harus menjumlahkan selisih kelahiran dan kematian dengan selisih imigrasi dan emigrasi. Anggap masing-masing variabel sebagai nilai positif dan negatif. Jika ingin menentukan peningkatan jumlah penduduk total, jumlahkan angka kelahiran, kematian, dan imigrasi karena imigrasi menambah pertumbuhan dalam populasi. Setelah kita memahami cara menentukan ukuran sebuah populasi , kita harus mempertimbangkan faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan.
  Lingkungan dapat memiliki pengaruh jangka panjang terhadap dinamika jumlah penduduk. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh pada pertumbuhan jumlah penduduk antara lain penyebab kepadatan independen (density independent) seperti kebakaran, kekeringan, cuaca, dan abiotik, atau faktor yang bukan makhluk hidup.  Peristiwa-peristiwa ini mempengaruhi jumlah penduduk, yang bergantung pada faktor-faktor independen.  faktor-faktor yang berkaitan dengan kepadatan termasuk kelahiran, kematian, imigrasi, dan emigrasi. Ingatlah bahwa faktor kepadatan independen (density independent) adalah yang paling penting karena faktor ini mempengaruhi hasil faktor kepadatan dependen (density dependent)  hubungan antara pertumbuhan jumlah penduduk dan lingkungan adalah alasan kesuksesan dan kegagalan suatu spesies. Hal terakhir yang mempengaruhi pertumbuhan populasi adalah sejarah hidup setiap spesies dan interaksinya dengan yang lain.
  Spesies, demografi, ekologi, dan sejarah hidup keseluruhan menentukan kesuksesan setiap spesies.  Ketika memperhitungkan pertumbuhan jumlah penduduk, kita harus melihat bagaimana pengaruh komunitas terhadap dinamika jumlah penduduk melalui hubungan-hubungan yang kompleks dan kompetisi spesies.  Kompetisi bisa menimbulkan kepunahan lokal, perpindahan atau perubahan relung (niche) suatu spesies, dan invasi spesies-spesies, yang seluruhnya mempengaruhi angka kelahiran dan kematian.

  Ketika menghitung pertumbuhan, terdapat dua kecenderungan yang umumnya ditentukan; eksponensial dan logistik.  Pertumbuhan eksponensial tidak seumum pertumbuhan logistik, karena bergantung pada kondisi-kondisi tertentu. Kecenderungan pertumbuhan ini terjadi selama peningkatan jumlah penduduk. Baik dari imigrasi ataupun kelahiran.  Persedian sumber daya alam yang melimpah dan sedikit atau tidak ada kompetisi atau predasi atau penyakit memungkinkan pertumbuhan eksponensial.  Namun, parameter-parameter ini jarang terjadi, sehingga pertumbuhan logistik adalah yang paling umum dan realistis.  Pertumbuhan logistik adalah pertumbuhan yang dibatasi oleh sumber-sumber alam, kompetisi, predasi, faktor-faktor lingkungan, dan seterusnya. Pada kondisi pertumbuhan logistiklah jumlah penduduk mulai berkurang saat jumlah penduduk mencapai kapasitas tampung lingkungan.  Kapasitas tampung ini, disebut “K” dalam persamaan, adalah batas berapa banyak individu yang mampu ditopang dalam sebuah ekosistem pada satu waktu. Baik variabel kepadatan independen maupun kepadatan dependen berperan dalam pencapaian kapasistas tampung. Memahami kecenderungan jumlah penduduk dan hubungannya dengan lingkungan dapat menjelaskan mengapa jumlah penduduk mengalami fluktuasi. 

Menganalisis Perubahan-perubahan dalam Ekosistem

PERUBAHAN-PERUBAHAN DALAM EKOSISTEM
 Tidak ada yang bisa menyangkal bahwa suhu rata-rata planet bumi telah meningkat. Bukti yang mendukung pernyataan ini datang dari penelitian iklim jangka panjang, jumlah karbondioksida di atmosfer, jumlah karbondioksida yang terperangkap dalam es Antartika, level air laut yang meninggi, dan sejauh mana kutub es telah mencair. Meskipun ada banyak diskusi ilmiah tentang apa penyebab dari semua perubahan ini, tidak ada yang membantah bahwa hal ini terjadi.
 Untuk mendapatkan data yang akurat tentang perubahan iklim, para ilmuwan akan sering melakukan analisis longitudinal terhadap beberapa faktor. Analisis longitudinal adalah studi jangka panjang yang mengumpulkan jenis data yang sama dalam jangka waktu yang panjang. Jika pola atau perubahan data ini dapat dibaca, maka memberikan bukti untuk mendukung pernyataan yang dibuat. Sebagai contoh, para ilmuwan telah mengumpulkan data suhu berbagai wilayah di bumi selama beberapa dekade. Terbukti bahwa banyak wilayah menjadi lebih panas daripada biasanya, dan suhu tersebut telah menunjukkan pola peningkatan yang tetap selama bertahun-tahun. Hal ini menuntun para ilmuwan iklim untuk membuat pernyataan bahwa bumi semakin panas.
 Dalam bidang ilmu pengetahuan sangat penting untuk menggunakan data dari berbagai sumber, terutama ketika melihat perubahan dalam ekosistem. Para ilmuwan dapat menggunakan data ini untuk memprediksi pengaruh manusia terhadap perubahan iklim, perubahan dalam jumlah penduduk, bagaimana perusakan habitat akan berdampak pada spesies, dan bagaimana pengenalan “spesies pendatang” dapat mempengaruhi lingkungan. Seringkali perubahan ini dapat diprediksi, tapi sesekali ada beberapa jenis peristiwa alam yang mengganggu siklus alami suatu peristiwa.
 Ada saat dimana perubahan yang teramati bukan hasil dari peristiwa tunggal, melainkan kombinasi dari hal-hal yang dapat dipelajari. Mengacu pada contoh pemanasan global, ada bukti kuat bahwa jumlah karbon dioksida di atmosfer telah menyebabkan efek rumah kaca di bumi. Ada saat-saat perubahan yang teramati bukanlah hasil dari peristiwa tunggal, melainkan kombinasi dari hal-hal yang dapat dipelajari. Mengacu pada contoh pemanasan global, ada bukti kuat bahwa jumlah karbon dioksida di atmosfer telah menyebabkan efek rumah kaca di bumi. Hal ini menghalangi radiasi matahari keluar dari bumi pada malam hari, sehingga terjadi pemanasan udara. Pada waktu yang sama, terdapat bukti bahwa, sepanjang sejarah, ada masa suhu di bumi meningkat secara alami. Apakah mungkin kecenderungan pemanasan saat ini adalah hasil dari kedua kejadian ini? Para ilmuwan harus mencari pola, kecenderungan, dan setiap penyimpangan yang mungkin memberi penjelasan akan pertanyaan ini.
 Ekosistem sangat sensitif terhadap perubahan iklim. Perubahan suhu, komposisi kimia, dan kualitas udara berakibat buruk pada organisme yang hidup di dalamnya. Selain itu, interaksi manusia, perusakan habitat, dan pengenalan spesies pendatang juga dapat mengganggu keseimbangan alami yang ada. Para ilmuwan perlu memantau dan menganalisis aspek fisik dan biologis semua ekosistem untuk memastikan ekosistem terus berlangsung dengan baik.

Ekosistem alam dan aktifitas manusia


Ekosistem alam dan aktifitas manusia

Komunitas biotik atau komunitas hidup adalah sekumpulan organisme yang keseluruhan anggotanya merupakan bagian dari ekosistem yang sama. Ada banyak cara yang berbeda untuk organisme-organisme tersebut berinteraksi satu sama lain. Interaksi bisa berupa tindakan predatori, tindakan kompetitif, atau bahkan tindakan tidak langsung.

Demikian juga, manusia juga dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap komunitas biotik mereka. Alterasi atau perubahan pada lingkungan alam yang disebabkan oleh manusia disebut sebagai perubahan antropogen. Perubahan antropogen dapat berupa kejadian alam misalnya sebuah sungai yang tertimbun lumpur akibat erosi di kawasan konstruksi atau perubahan global misalnya jumlah karbon dioksida yang berlebihan di udara.

Sebagai spesies dominan dikombinasi dengan kapabilitas industri yang dimiliki, manusia berpotensi menyebabkan dampak yang meluas. Satu contoh terkenal dari pengaruh manusia terhadap alam adalah penggunaan DDT secara meluas sebagai pestisida. Pestisida ini akan mengalir ke saluran air dan diserap oleh ikan. Hal ini tidak akan secara langsung membahayakan ikan namun akan disimpan dalam tubuh ikan dari waktu ke waktu; ini disebut  bio-akumulasi  Burung elang akan memakan ikan yang mengandung DDT, yang menyebabkan penipisan cangkang telur akibat DDT.  Penurunan tebal cangkang membuat telur sangat rapuh sehingga ketika elang bertengger pada telur telur akan pecah yang selanjutnya menyebabkan penurunan tingkat kelahiran pada burung elang. Penurunan tingkat kelahiran pada elang yang disebabkan oleh DDT ini menurunkan populasi burung elang hingga tingkat berbahaya sangat dekat dengan kepunahan.

Manusia juga dapat membuat keputusan penggunaan lahan yang berpengaruh terhadap ekosistem alam. Keputusan penggunaan lahan tersebut dapat memberikan pengaruh besar baik terhadap ekosistem alam sekitar maupun ekosistem lain yang berkaitan. Jika para pemilik tanah memutuskan untuk mengubah tanah pertanian mereka menjadi area pembangunan perumahan, maka akan timbul berbagai dampak yang dapat terjadi pada ekosistem sekitar. Contoh yang paling umum adalah pengubahan lahan menjadi permukaan kedap yang menghambat penyerapan air ke dalam tanah.  Air mengalir menuju sungai-sungai terdekat dapat meningkat ditambah dengan sampah manusia dan kimiawi yang sudah ada. Permukaan kedap tersebut membuat ekuifer lokal (di bawah permukaan air reservoir) sulit terisi kembali, yang menyebabkan persediaan air untuk irigasi dan minum lebih sedikit. Dampaknya terhadap tanaman dan hewan lokal mungkin sulit terbentuk. Hilangnya habitat ideal dapat menyebabkan migrasi atau koridor hewan, penurunan sumber daya, dan kompetisi yang lebih besar di seluruh ekosistem. Oleh karena itu, para perencana penggunaan lahan, ilmuwan, pemilik properti, dan kontraktor harus bekerja sama untuk melengkapi kajian komprehensif mengenai dampak perubahan terhadap ekosistem alam sebelum membuat perubahan.




POLA-POLA HEREDITAS

    A.         Pola-Pola Hereditas Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya melalui gen disebut hereditas. Mekanisme hereditas ...