Selasa, 28 April 2020

Sanitasi dan Kebersihan diri yang buruk

SANITASI DAN KEBERSIHAN DIRI YANG BURUK

Mungkin kalian berpikir bahwa air dan sanitasi bukanlah masalah besar. Kebutuhan mendasar semacam ini mudah sekali disepelekan. Akan tetapi, air yang tidak bersih dan sanitasi yang buruk menyebabkan jumlah kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan peperangan dan kekerasan senjata api. Lebih dari 780 juta penduduk tidak memiliki sarana air minum bersih. Setiap tahunnya, 60 juta penduduk berpindah ke perumahan kumuh yang tidak memiliki fasilitas sanitasi. Saat ini ada lebih banyak orang yang memiliki ponsel dibandingkan dengan yang memiliki toilet.
Bagaimana cara mencegah keracunan makanan?
Sejumlah penyakit yang disebabkan oleh makanan kebanyakan timbul akibat tingkat kebersihan dan sanitasi yang buruk. Hal ini bisa terkait dengan tingkat kebersihan perlengkapan yang digunakan dan kebersihan individu, juga lingkungan yang tercemar. 10 hingga 100 unit bakteri viabel saja sudah bisa menimbulkan patogen menular penyebab penyakit. Ada beberapa langkah dasar yang bisa dilakukan untuk menghindari pencemaran dan keracunan makanan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
  • Pertama, makanan harus dijaga agar tidak tercemar. Artinya, makanan hendaknya aman dari patogen yang berasal dari hewan peliharaan, kuman, ataupun manusia.
  • Kedua, makanan mentah dan yang telah dimasak haruslah disimpan terpisah. Makanan mentah mengandung bakteri dan virus seperti E. Coli, Salmonella, Listeria Monocytogenes, atau Norovirus dan pencemar lainnya yang bisa menyebabkan makanan yang telah dimasak menjadi beracun apabila bersentuhan atau berada di tempat yang sama dengan makanan mentah.
  • Ketiga, waktu memasak makanan haruslah cukup, dan dengan suhu tertentu, sehingga semua patogen mati.
  • Keempat, makanan haruslah disimpan di tempat yang bersuhu cukup dingin untuk mencegah pertumbuhan patogen.
  • Dan kelima, harus menggunakan air serta peralatan yang bersih juga aman.
Bagaimana cara yang baik untuk memelihara air bersih dan sanitasi?
Air minum bisa didekontaminasi lewat berbagai cara. Memasak air hingga mendidih adalah cara yang utama, namun ada juga zat kimia seperti klorin dan iodin, yang bisa membunuh kuman pada air. Disinfeksi solar dan iradiasi UV merupakan cara yang baik di samping cara penyaringan keramik biasa. Namun begitu, banyak orang yang tidak dapat menggunakan metode ini.
Penyakit diare bisa dikurangi hingga 50 persen dan infeksi pernapasan bisa dikurangi hingga 25 persen bila masyarakat menerapkan cara mencuci tangan yang benar dengan menggunakan sabun. Infeksi mata dan penyakit cacingan juga bisa dicegah dengan cara ini. Demam dan flu bisa dicegah dengan menggunakan tisu saat batuk dan bersin, juga menjaga kebersihan tangan untuk mencegah penularan. Kuman bisa menyebar lewat berbagai cara, dari makanan ke mulut, mata, hidung, ingus, dan tentu saja tangan.
Kegiatan bersih-bersih penting dilakukan untuk mencegah pertumbuhan infeksi jamur. Bila terdapat genangan air, kuman bisa tumbuh dan menyebar. Juga saat pancuran air digunakan, kuman-kuman pun bisa menyebar lewat udara. Ubin, tirai, dan benda-benda yang berada di sekitar pancuran air bisa menjadi tempat tumbuhnya kapang/jamur.
Meski tidak berbahaya, kapang bisa menyebabkan infeksi dan reaksi alergi, dan jenis kapang hitam tertentu juga sangat berbahaya. Karpet dan furnitur lembut juga bisa menjadi tempat tumbuhnya jamur. Jamur tumbuh dengan sangat baik di tempat berkondisi lembap, agak basah, atau becek yang tidak memiliki saluran udara yang baik.
Bakteri. Creative Commons Foto oleh kaibara87.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POLA-POLA HEREDITAS

    A.         Pola-Pola Hereditas Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya melalui gen disebut hereditas. Mekanisme hereditas ...