Ekosistem alam dan aktifitas manusia
Komunitas
biotik atau komunitas hidup adalah sekumpulan organisme yang keseluruhan
anggotanya merupakan bagian dari ekosistem yang sama. Ada banyak cara yang
berbeda untuk organisme-organisme tersebut berinteraksi satu sama lain.
Interaksi bisa berupa tindakan predatori, tindakan kompetitif, atau bahkan
tindakan tidak langsung.
Demikian
juga, manusia juga dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap komunitas
biotik mereka. Alterasi atau perubahan pada lingkungan alam yang disebabkan
oleh manusia disebut sebagai perubahan antropogen. Perubahan antropogen dapat
berupa kejadian alam misalnya sebuah sungai yang tertimbun lumpur akibat erosi
di kawasan konstruksi atau perubahan global misalnya jumlah karbon dioksida
yang berlebihan di udara.
Sebagai
spesies dominan dikombinasi dengan kapabilitas industri yang dimiliki, manusia
berpotensi menyebabkan dampak yang meluas. Satu contoh terkenal dari pengaruh
manusia terhadap alam adalah penggunaan DDT secara meluas sebagai pestisida.
Pestisida ini akan mengalir ke saluran air dan diserap oleh ikan. Hal ini tidak
akan secara langsung membahayakan ikan namun akan disimpan dalam tubuh ikan
dari waktu ke waktu; ini disebut
bio-akumulasi Burung elang akan
memakan ikan yang mengandung DDT, yang menyebabkan penipisan cangkang telur
akibat DDT. Penurunan tebal cangkang
membuat telur sangat rapuh sehingga ketika elang bertengger pada telur telur
akan pecah yang selanjutnya menyebabkan penurunan tingkat kelahiran pada burung
elang. Penurunan tingkat kelahiran pada elang yang disebabkan oleh DDT ini
menurunkan populasi burung elang hingga tingkat berbahaya sangat dekat dengan
kepunahan.
Manusia
juga dapat membuat keputusan penggunaan lahan yang berpengaruh terhadap
ekosistem alam. Keputusan penggunaan lahan tersebut dapat memberikan pengaruh
besar baik terhadap ekosistem alam sekitar maupun ekosistem lain yang
berkaitan. Jika para pemilik tanah memutuskan untuk mengubah tanah pertanian
mereka menjadi area pembangunan perumahan, maka akan timbul berbagai dampak
yang dapat terjadi pada ekosistem sekitar. Contoh yang paling umum adalah
pengubahan lahan menjadi permukaan kedap yang menghambat penyerapan air ke
dalam tanah. Air mengalir menuju
sungai-sungai terdekat dapat meningkat ditambah dengan sampah manusia dan
kimiawi yang sudah ada. Permukaan kedap tersebut membuat ekuifer lokal (di bawah
permukaan air reservoir) sulit terisi kembali, yang menyebabkan persediaan air
untuk irigasi dan minum lebih sedikit. Dampaknya terhadap tanaman dan hewan
lokal mungkin sulit terbentuk. Hilangnya habitat ideal dapat menyebabkan
migrasi atau koridor hewan, penurunan sumber daya, dan kompetisi yang lebih
besar di seluruh ekosistem. Oleh karena itu, para perencana penggunaan lahan,
ilmuwan, pemilik properti, dan kontraktor harus bekerja sama untuk melengkapi
kajian komprehensif mengenai dampak perubahan terhadap ekosistem alam sebelum
membuat perubahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar