MEROKOK
Sebelum Perang Dunia I, Kanker paru-paru adalah penyakit langka yang jarang ditemukan oleh hampir seluruh dokter disepanjang karir mereka. Kini kanker paru-paru mewabah dan menjadi salah satu penyebab kematian paling umum.
Asap tembakau mengandung lebih dari 60 zat-zat karsinogen yang merupakan zat penyebab kanker. Setiap helaan /isapan mengandung campuran ribuan senyawa. Karsinogen-karsinogen ini termasuk ke dalam kelas hidrokarbon aromatik polisiklik - Polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs)-. Tar, adalah salah satu produk beracun yang dihisap ketika merokok. Tembakau juga mengandung Timbal-210, karsinogen radioaktif.
Apa akibat merokok bagi tubuhmu?
Paru-paru mempunyai sistem pemulihan alami. Salah satu mekanisme pentingnya yaitu yaitu pundi-pundi udara kecil (alveolus) yang membantu paru-paru menyerap oksigen ketika bernapas dan membantu mengeluarkan karbondioksida. Merokok menyebabkan pundi-pundi udara turun yang menghambat pertukaran udara pada paru-paru sehingga sulit bagimu untuk mendapatkan oksigen yang kamu butuhkan. Mekanisme pemulihan lainnya adalah di dalam saluran pernapasan pada paru-paru. Di bagian atas tabung ini, rambut-rambut halus (disebut lapisan silia) membersihkan lendir ke arah Faring. Bagian ini mencegah infeksi dengan cara mengikat kotoran dan polusi. Merokok merusak silia sehingga bakteri-bakteri dan virus-virus yang datang dari luar dapat membahayakan paru-paru.
Merokok menyebabkan Penyakit Paru Obstruktif (PPOK) Kronik , Emfisema, serangan jantung, dan kanker pada paru-paru, laring, mulut, hidung, sinus, perut, serviks, ginjal, kandung kemih, dan Pankreas. Lebih lanjut, harapan hidup perokok lebih pendek daripada bukan perokok. Perokok kehilangan sekitar sepuluh tahun masa hidup dan kemungkinan meninggal secara prematur (lebih cepat dari seharusnya)
Paparan jangka panjang dari asap tembakau adalah penyebab kanker paru-paru paling umum. Hanya sekitar 15% pasien kanker paru-paru yang bukan perokok. Pada kasus ini, polusi udara, gas radon, faktor genetis dan menjadi perokok pasif bisa menjadi penyebabnya. Orang yang hidup dengan perokok beresiko terkena kanker paru-paru dua puluh hingga tiga puluh persen lebih besar.
Tembakau menyebabkan kematian lebih dari enam juta orang setiap tahun. Hampir 20 persen remaja merokok di seluruh dunia, dan hampir 50.000 anak-anak mulai merokok di Asia setiap hari. Mereka yang mulai merokok pada usia muda kemungkinan besar akan terus merokok setidaknya selama 20 tahun. Tragisnya, industri rokok menghabiskan sedikitnya 12 milyar dollar setiap tahun untuk iklan yang mayoritas dibuat untuk menarik kalangan muda yang lebih rentan dibujuk.
Merokok menyebabkan kanker. Banyak orang mengetahui hal ini, namun hanya sedikit yang memahami mekanismenya.
Mari kita tinjau melalui serangkaian tahapan:
- Zat-zat Karsinogen dihirup
- Zat-zat Karsinogen dan DNA membentuk ikatan kovalen (Pembentukan ligasi DNA)
- Gen-gen penting bermutasi
- Mutasi ini menyebabkan sel-sel tidak berfungsi sebagaimana mestinya
- Hal tersebut mengakibatkan timbulnya mutasi-mutasi lain dan kanker
Ringkasnya, merokok menyebabkan zat-zat karsinogen terikat pada DNA yang mengakibatkan mutasi genetik. Karena DNA diperlukan untuk sintesis protein maka kesalahan pada DNA akan mengubah protein-protein yang dihasilkan. Pada perokok dihasilkan lebih sedikit protein-protein penjaga. Protein-protein ini, seperti FANCD2, memperbaiki kerusakan DNA dan mendorong Apoptosis (kematian sel secara terprogram) pada sel-sel yang rusak. Tanpa FANCD2 dan protein-protein bermanfaat lainnya, tubuh akan lebih mudah terjangkit kanker paru-paru.
Pada kanker paru-paru, sel-sel tumbuh tanpa dapat dikontrol di jaringan-jaringan paru-paru. Pertumbuhan ini akan menciptakan metastasis (penyebaran) ke jaringan lainnya dan jika tidak diobati dapat menyebar ke jaringan organ tubuh yang lainnya. Nikotin menekan respon imun pada pertumbuhan yang berbahaya/ ganas ini. Hal ini juga dapat menyebabkan Emfisema; sehingga paru-paru tidak dapat berfungsi.
Merokok merusak alveolus dan silia.
Foto: Creative Commons, Patrick Lynch.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar